Jumat, 28 November 2014

kangen

Dear Pah...

Hampir setahun setelah kepergianmu... tidak benar-benar pergi pastinya...
karena kau selalu bersemayam dihatiku.. semakin nyata disaat aq dititik terendah biasanya..

Pah...
Aq tau.. kau mungkin bukan sosok ideal.. menurutku saat itu
aq tak ingat kau pernah membelaiku... aq pun tak ingat kau pernah memelukku
sosok yang galak yang aq tau (akhirnya) definisinya adalah tegas... maafkan aq...

Tapi Pah...
Kau membelaku disaat aq terdzolimi..
dan aq yakin kau menentang dinginnya pagi dan pekatnya malam
untuk aq.. mama dan adik..
tetesan keringatmu sepanjang waktu senin ke minggu... lelah entah kau simpan dimana

Pah...
pagi itu dalam sujud subuhku, "Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang... Maha Pemberi Rahmat... Yang menentukan hidup dan mati... aq menyayanginya... aq berharap ia menemaniku sepanjang usiaku... selalu  membelaku...Tapi Ya Alloh... bila waktunya telah tiba Kau mengambilnya mohon lancarkan jalannya... ampunilah ia... kasihilah ia..."

Dan Pah...
Aq bergegas kembali kekamar icu... tak percaya kau telah tiada...
tak banyak kata untuk mengungkapkan kesedihan itu.... aq tak mampu menangis...
innalilahi wainnailaihi rojiun...

selamat jalan papahku sayang H. Ruswandi Oman Suparman...  22 Maret 2014..

ketika kerinduan ini belum menemukan penawarnya.....